Minggu, 29 Juli 2012

Teknologi Monitor

Pada awal perkembangan komputer, alat display utama yang digunakan masih memakai monitor konvensional yaitu monitor CRT (Cathode Ray Tube). Prinsip kerja monitor CRT sendiri hampir sama dengan prinsip kerja monitor televisi yang berbasis CRT. Sesuai namanya, CRT terdiri dari sebuah tabung gambar yang dilapisi elemen yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Elektron ditembakkan dari belakang tabung gambar menuju bagian dalam tabung. Sinar elektron tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju bagian tertentu dari tabung bagian dalam. Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung monitor, dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk berpendar secara temporer.Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu. Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya tertentu. Dan dari pendaran pixel-pixel tersebut, terbentuklah gambar yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh mata pengguna/ user. Secara teoritis, untuk membentuk sebuah gambar, sinar tadi menyapu sebuah garis horizontal dari kiri ke kanan, menyebabkan pixel-pixel tadi berpendar dengan intensitas cahaya sesuai tegangan yang telah diatur. Proses tersebut terjadi pada semua garis horizontal yang ada pada pixel layar, dan ketika telah sampai ujung, sinar tersebut akan mati sementara untuk mengulang proses yang sama untuk menghasilkan gambar yang berbeda. Maka kita dapat melihat objek yang seolah-olah bergerak di layar monitor.Bedanya, pada masa awal perkembangan teknologi di masa lampau, para ilmuwan yang merancang tabung gambar menemui hambatan teknis. Dulu lapisan yang berpendar dalam tabung gambar tidak sebaik kualitas sekarang, sehingga kualitas pixel yang dihasilkan pun tidak seoptimal sekarang. Kini seiring dengan perkembangan teknologi komputer, dibutuhkan kualitas monitor tabung yang lebih baik. Sehingga kualitas lapisan berpendar dalam tabung monitor telah diperbaiki sedemikian rupa hingga menjadi lebih baik seperti sekarang. Hasilnya diperoleh tabung gambar yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih tinggi. Berhubung pemakai komputer banyak bersinggungan dengan teks, maka tidak bisa dipungkiri bahwa pengguna membutuhkan detail gambar yang lebih tinggi.Sangat disayangkan teknologi monitor dengan tabung CRT ini ditenggarai memiliki banyak pengaruh buruk bagi kesehatan penggunanya. Sejumlah ridet mengindikasikan bahwa ekspos berlebihan monitor pada mata dapat menyebabkan penurunan kualitas penglihatan. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar electron pada tabung gambar monitor.Karena itu manusia mulai membuat teknologi baru sebagai solusi yang akan menggantikan tabung gambar sebagai alat tampilan visual, yaitu teknologi LCD (Liquid Crystal Display). Teknologi ini memungkinkan perampingan dimensi dan pemangkasan bobot peranti display monitor. Selain itu teknologi ini disebut-sebut akrab bagi kesehatan penggunanya. Secara sederhana LCD (Liquid Crystal Display) terdiri dari dua bagian utama, yaitu backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah (teknologi seperti) lampu neon. Lampu backlight ini berwarna putih. Sedangkan peran kristal cair adalah untuk menyaring warna backlight sehingga dapat menghasilkan beragam warna. Cahaya putih merupakan susunan dari beragam cahaya dengan warna yang berbeda (sesuai dengan teori fisika). Bermacam-macam cahay tersebut akan terlihat jika cahaya putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar. Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi, sehingga perbedaan sudut refleksi mengakibatkan perbedaan warna yang dihasilkan. Dengan memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu, kristal cair dapat merubah sudutnya. Sehingga ketika kristal cair merefleksikan cahaya dari backlight, cahaya awal yang berwarna putih dapat menjelma menjadi berbagai macam warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin menampilkan warna putih, kristal cair akan membuka selebar mungkin sehingga cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Dan jika ingin menampilkan warna hitam, Kristal cair akan menutup serapat mungkin sehingga tidak ada cahata backlight yang menembus. Karena itu warna yang tampak di monitor adalah hitam. Jika ingin menampilkan warna lain, tinggal mengatur sudut refleksi Kristal cair. Response time Kristal cair pada LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup ini berlangsung sangat cepat mengikuti pergerakan gambar di layar. Karena itulah terdapat istilah response time di LCD, yaitu waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi Kristal cair tertutup rapat (ketika menampilkan warna hitam) ke posisi Kristal cair terbuka lebar (ketika menampilkan warna putih). Semakin cepat response time monitor maka semakin baik kualitas gambarnya. Response time yang lambat akan menimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar. Biasanya terjadi pada objek yang bergerak cepat dan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa bujur sangkar yang terlihat seperti persegi. Sudut pandang (Viewing Angle) monitor LCD lebih terbaas jika dbandingkan dengan monitor CRT. Objek gambar pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelas dari sudut 180 derajat sekalipun, kemampuan ini tidak dimiliki oleh monitor LCD. Jika pandangan pengguna sedikit bergeser dari posisi tegak lurus monitor LCD maka gambar objek akan terlihat berbeda, bisa jadi lebih gelap atau lebih terang. Hal ini mungkin tidak menjadi kendala bagi pemakai komputer yang menggunakannya secara privat, tetapi cukup menjadi masalah jika ingin berbagi atau menonton film bersama beberapa teman.Perkembangan monitor tidak berhenti sampai disitu. Pada era ini telah dikembangkan monitor yang lebih canggih dengan konsep layar sentuh, yaitu layar tampilan komputer yang sensitive terhadap sentuhan manusia, sehingga kini monitor tidak hanya dapat digunakan untuk melihat display visual tapi juga dapat digunakan penggunanya untuk berinteraksi dengan komputer dengan cara menyentuhkan jarinya ke gambar atau tulisan yang terpampang pada layar monitor. Teknologi layar sentuh ini sudah banyak diaplikasikan pada kios informasi ditempat-tempat umum seperti bandara, rumah sakit, serta pada perangkat pelatihan berbasis komputer. Data yang dihasilkan dari sentuhan adalah data mengenai posisi tangan pengguna yang menyentuh sinar ultrasonik tersebut. Jika ini dilakukan secara kontinu dan terdapat banyak sekali sensor gelombang ultrasonic pada media yang disentuhnya, maka jadilah sebuah perangkat touchscreen yang dapat digunakan secara efektif. Elemen-elemen penting dalam kinerja touchscreen : 1. Touch sensor : Sebuah lapisan penerima input dari luar monitor. Input dari touchscreen adalah sebuah sentuhan, maka itu digunakan sensor sentuh. Biasanya sensor sentuh berupa sebuah panel terbuat dari kaca yang permukaannya sangat responsive jika disentuh. Touch sensor ini diletakkan di permukaan paling depan dari sebuah layar touchscreen, dengan demikian area yang responsive terhadap sentuhan menutupi area pandang dari layar monitor. Karena itu ketika pengguna menyentuh permukaan layar monitornya, memberi input bagi mesin komputer. Teknologi touch sensor yang kini banyak digunakan terdiri tiga macam, yaitu Resistive Touchscreen, Capasitive Touchscreen, dan Surface Wave Touchscreen. Semua jenis sensor ini memiliki cara kerja yang sama, yaitu menangkap perubahan arus dan sinyal-sinyal listrik yang ada pada sensor tersebut, merekamnya dan mengubahnya menjadi titik-titik koordinat yang berada di atas layar, sehingga posisi tepat dari sebuah sentuhan dapat langsung dikenali dengan benar. 2. Controller : Controller merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan-sentuhan tersebut. Ketika sensor-sensor merekam sebuah even sentuhan, maka data yang dimilikinya diteruskan ke sebuah controller. Controller tersebut kemudian akan melakukan penerjemahan informasi dari sensor-sensor tersebut menjadi informasi yang dimengerti oleh prosessor komputer. Setelah informasi masuk dan diproses oleh processor, maka hasil akhirnya akan dikeluarkan lagi ke monitor untuk ditampilkan. Kembali controller bertugas untuk menterjemahkan informasi dari processor untuk diubah menjadi sebentuk gambar yang ditampilkan di atas layar monitor. 3. Software driver : Software driver merupakan sebuah software pengatur yang diinstal pada perangkat komputer atau PC yang tugasnya adalah untuk mengatur agar perangkat touchscreen dan komputer dapat bekerja sama untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Software driver akan mengatur operating system dari perangkat komputer bagaimana caranya menangani even-even sentuhan yang berasal dari sensor-sensor di atas layar touchscreen. Kebanyakan dari driver touchscreen saat ini sudah menggunakan driver yang hampir sama dengan driver sebuah mouse. Hal ini akan membuat sebuah even sentuhan pada satu titik di layar monitor seperti sebuah even klik pada mouse di posisi yang sama. Dengan menggunakan driver dari perangkat mouse, maka para developer program tidak perlu pusing-pusing lagi memikirkan bagaimana programnya dapat berinteraksi dengan sebuah touchscreen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar